Akibat Terlalu Banyak Mengkonsumsi Air Putih

terlalu banyak air putih
Air Putih

Kita mungkin sering mendengar bahwa banyak mengkonsumsi air putih sangat bermanfaat bagi tubuh, namun ternyata FAKTA sesungguhnya adalah apabila kita terlalu banyak mengkonsumsi air putih justru berdampak negative bagi tubuh.


Akibat Terlalu Banyak Menkonsumsi Air Putih

Ada dua hal utama yang terjadi pada tubuh kita ketika kita terlalu banyak mengonsumsi air putih pada suatu waktu, yaitu:
  1. Meningkatkan total volume darah, hal ini berdampak pada peningkatan kerja jantung dan system pembuluh darah pada diri seseorang.
  2. Meningkatkan kerja ginjal, secara otomatis kerja ginjal akan semakin bertambah/meningkat karena harus memfilter/menyaring setiap cairan yang masuk ke dalam tubuh melalui glomerulus, hal ini dapat menyebabkan glomerulus rusak sebagai akibat dari menyaring banyaknya cairan yang tidak seharusnya diperlukan oleh tubuh, glomerulus bekerja ekstra keras karenanya sehingga kinerja ginjal dalam filterisasi cairan didalam tubuh menjadi tidak sempurna dan bahakan hal ini kemudian dapat menyebabkan penyakit kronis pada ginjal.
Selain dari 2 hal yang sudah dijelaskan diatas mengenai akibat terlalu banyak mengkonsumsi air putih ada lagi akibat dari terlalu banyak mengkonsumsi air putih yaitu :


Hiponatraemia

Hiponatraemia adalah suatu keadaan dimana kadar garam di dalam darah (dalam hal ini Natrium) lebih rendah daripada yang seharusnya. Secara normal konsentrasi natrium di dalam darah berkisar antara 135 sampai dengan 145 milimol per liter, namun pada keadaan hiponatraemia konsentrasi garam kurang dari 135 milimol per liter. Keadaan yang parah dari kondisi hiponatraemia dapat menyebabkan intoksikasi air yang memiliki gejala antara lain sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sering urinasi (buang air kecil) serta disorientasi mental.
Keadaan hiponatraemia yang disebabkan oleh jumlah air yang meningkat di dalam pembuluh darah membuat ginjal tak mampu mengeluarkan kelebihan air tersebut secara cepat. Akibatnya, air yang berlebih itu akan masuk ke dalam sel-sel tubuh. Sel-sel tubuh yang menerima kelebihan air akan mengalami pembengkakan. Sel-sel tubuh yang membengkak tersebut tidak akan mengalami kesulitan untuk mengembang akibat air yang diterimanya, karena masih memiliki ruang di sekitar sel-sel tersebut. Namun, hal tersebut berbeda dengan sel otak. Sel-sel otak terkurung dalam tulang tengkorak yang keras dan tidak memiliki ruang yang cukup untuk mengembang ketika menerima kelebihan air. Jika kelebihan air tersebut sampai memasuki sel-sel otak dan sel otak mengalami pembengkakan, seperti sel-sel tubuh lainnya, maka yang terjadi selanjutnya dapat dipastikan adalah bencana. Tubuh akan mengalami kejang, koma, sistem pernapasan terhenti, batang otak mengalami herniasi dan akhirnya berujung pada kematian.


Cermati Konsumsi Air Putih Anda

Selain hal di atas, ada juga beberapa hal yang perlu diketahui perihal mengonsumsi air putih. Ketika Anda melakukan lari marathon tentunya rasa haus yang hebat akan melanda bukan? Jika sudah begitu, maka saat selesai tak sedikit dari kita yang ingin meneguk air putih sebanyak mungkin untuk mengobati dahaga yang dirasakan, tetapi tahukah anda bahwa ketika melakukan lari marathon maka saat itu juga konsentrasi vasopressin dalam tubuh Anda akan meningkat. Peningkatan vasopressin disebabkan oleh keadaan stress tubuh yang lelah saat marathon. Vasopressin merupakan hormon antidiuretik yang artinya adalah ketika kadar hormon tersebut tinggi maka tubuh cenderung akan menahan air di dalam tubuh untuk tidak dikeluarkan. Dengan kata lain anda tidak akan cepat merasa berkemih meskipun sudah minum banyak air sehabis melakukan marathon. Dalam keadaan demikian, mengonsumsi terlalu banyak air akan berdampak fatal bagi tubuh seperti yang telah dijelaskan di atas.


Cara Mengetahui Banyak Asupan Air Putih Untuk Tubuh

Anjuran untuk minum 8 gelas sehari sebenarnya tidak salah namun sebenarnya cara yang lebih tepat adalah cobalah untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dengan pengeluaran.
Contoh, saat Anda berolahraga Anda mengeluarkan keringat sebanyak 500 mililiter per jam, maka air yang harus Anda minum adalah sebanyak 500 mililiter juga. Tetapi, bukankah sulit untuk mengukur berapa banyak keringat yang kita keluarkan per jam-nya? Jika begitu keadaannya, lalu indikatornya apa? Joseph Verbalis, direktur di Georgetown University Medical Center, punya saran yang tepat untuk Anda “drink to your thirst. It’s the best indicator“, yaitu minumlah untuk mengobati dahaga anda, karena itu adalah indikator terbaik untuk mengetahui kapan kita harus minum air. Minumlah air putih saat haus dan minumlah secukupnya. International Marathon Medical Directors Association (IMMDA) menyarankan agar kita mengkonsumsi air minum saat kita merasa haus dan dahaga yaitu tidak lebih dari 0.03 liter per kg berat badan. Jadi, misalnya seseorang memiliki berat badan 60 kg, konsumsi air minum yang diperbolehkan untuk orang tersebut adalah tidak lebih dari 1.8 liter per hari. Rekomendasi ini menjadi sangat logis, karena berat badan seseorang tentunya berpengaruh pada jumlah kebutuhan air yang harus diminumnya perhari. Orang yang lebih gemuk (berat badan lebih besar) tentunya membutuhkan air dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan orang yang kurus.



Cara Mengkonsumsi Air Putih Yang Dianjurkan

  • Bila kita sering mendengar anjuran untuk mengkonsumsi air sebanyak 2 liter perhari, itu bukan berarti semua kebutuhan air yang diperlukan tubuh harus berasal dari air putih. Dua liter yang dianjurkan tersebut bisa juga termasuk dari makanan atau minuman yang banyak mengandung air, misalnya sup, air susu, buah, atau jenis makanan dan minuman lainnya yang mengandung air.
  • Aturan minum 2 liter perhari berlaku bagi orang sehat, sementera untuk penderita ginjal tentulah harus dibatasi, tidak boleh minum air putih terlalu banyak, karena akan semakin memperberat kerja ginjalnya.
  • Minumlah air putih secara bertahap, jangan sekaligus dalam satu waktu, misalnya setelah bangun tidur, setelah beraktifitas, setelah makan, ketika ingin tidur, dll.
Jadi jika ingin sehat konsumsi air putih secukupnya bukan sebanyak-banyaknya.
  • Kebutuhan air per hari untuk tiap-tiap orang berbeda bergantung pada kondisi-kondisi tertentu, yaitu aktivitas fisik, cuaca, diet, berat badan, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan. Untuk itu, minumlah secukupnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing dan minumlah saat Anda merasa haus, karena haus dan dahaga adalah indikator terbaik untuk mengetahui kapan saatnya tubuh kita membutuhkan minum. 


Selain haus, Anda juga dapat mengetahui kecukupan jumlah cairan bagi tubuh lewat warna air seni (kencing).
Bila air seni berwarna kuning cerah/bening dan jumlahnya banyak, itu berarti kebutuhan cairan tubuh cukup baik dan sudah terpenuhi.
Sedangkan jika warna air seni berubah menjadi lebih gelap (kuning tua/oranye) dan jumlahnya sedikit, itu berarti kebutuhan cairan tubuh masih belum terpenuhi. 

Semoga arikel ini bermanfaat ...